Senin, 23 Mei 2016

Tugas Perekonomian Indonesia (Kelompok 3) Word

ž Masalah dan Kebijakan Sumberdaya Manusia
ž Pendahuluan
        Sebagai salah satu faktor produksi, keberadaan sumberdaya manusia tidak kalah pentingnya dengan sumberdaya lainnya sebab secanggih apapun teknologi, tetaplah membutuhkan tenaga, kecerdasan, dan kepiawaian tangan-tangan manusia untuk menciptakan dan mengoperasikannya.

ž Pengertian SDM
        Potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

ž Masalah Sumberdaya Manusia


Kedua masalah tersebut menunjukan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi semakin meningkat.    Sampai dengan tahun 2009 ada 626.621 angkatan kerja Indonesia lulusan perguruan tinggi yang belum mampu terserap oleh lapangan kerja. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.

ž  Pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan 2005-2009

      
          Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggung jawab. Fenomena pengangguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa. Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. 
           Sekarang bukan saatnya lagi bagi Indonesia membangun perekonomian dengan kekuatan asing. Sudah seharusnya bangsa Indonesia secara benar dan tepat memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki  dengan kemampuan SDM yang tinggi sebagai kekuatan dalam membangun perekonomian nasional.

ž Hambatan yang menjadi alasan orang tidak bekerja

        Data dari Badan Pusat Statistik menginformasikan bahwa sampai tahun 2008, masih terdapat 29,37% penduduk Indonesia yang masih mengalami buta huruf. Dengan rincian 7,81% penduduk berusia 15 tahun ke atas, 1,94% penduduk berusia 15 sampai 44 tahun dan 19,62% yang berusia 45 tahun ke atas. Padahal usia tersebut tergolong sebagai usia produktif.

ž  Persentase penduduk buta huruf di Indonesia menurut kelompok umur 2003-2008

ž Proses pengembangan dalam pembentukan modal manusia menurut schultz:



ž       Sasaran yang diharapkan dari rencana kerja pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia :
     1. Meningkatnya akses dan pemerataan pada jenjang pendidikan dasar yang berkualitas bagi semua anak usia 7-15 tahun, yang ditandai dengan meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Sederajat menjadi 117,15% (Angka Partisipasi Murni 2010 adalah 5,27%), dan APK SMP/MTs sederajat menjadi 99,26%.

    2.   Meningkatnya akses terhadap pendidikan menengah dan tinggi yang ditandai dengan meningkatnya APK SMA/SMK/MA/sederajat menjadi 7,3% dan APK perguruan tinggi (PT) menjadi 19,4%.

    3.  Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta seluruh penduduk miskin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya serta di kelas III rumah sakit.

ž    4.  Meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan.

   ž 5.  Meningkatnta cakupan ibu hamil yang mendapatkan zat besi dan terlayaninya peserta KB baru sekitar 7,1 juta, yang 3,7 juta diantaranta adalah peserta KB baru miskin.

   ž 6.  Meningkatnya peserta KB aktif menjadi sekitar 26,7 juta peserta yang 11,9 juta di antaranya adalah peserta KB aktif miskin.

ž Upaya meningkatkan sdm melalui pendidikan


ž Upaya dari sisi kesehatan :
  1. Program obat dan perbekalan kesehatan
  2. Program upaya kesehatan perorangan
  3. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit
  4. Program upaya kesehatan masyarakat


ž Pengangguran Intelektual
              Pada prinsipnya di semua negara di dunia, hampir tidak ada tingkat pengangguran yang nihil atau nol persen. Setidaknya di negara-negara yang dianggap pendapatan per kapita yang tinggi seperti di sebagian kecil negara-negara kaya Timur Tengah, beberapa negara kaya di Eropa Barat dan di Jepang, jumlah orang menganggur selalu ada, sekalipun jumlahnya sedikit atau tingkat penganggurannya sangat rendah, di bawah tingkat pengangguran alamiah yang berkisar antara satu sampai dengan tiga persen per tahun.
       
             Sementara permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih rendahnya tenaga kerja yang mampu diserap optimal ke dunia kerja, sehingga apabila serapan tenagakerja dari angkatan kerja yang rendah, maka artinya semakin tinggi pula tingkat pengangguran pada tahun tersebut.
       
           Indonesia sebagai negara besar, di samping memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah, juga memiliki sumberdaya manusia dalam jumlah yang luar biasa. Apabila penduduk Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan berjumlah 245 juta jiwa dan diasumsikan usia yang masuk kelompok angkatan kerja yang telah lulus sekolah, mulai dari orang-orang yang berijazah SD sampai dengan Sarjana berjumlah enam puluh persen dari total jumlah penduduk, maka jumlah angkatan kerja Indonesia pada tahun 2015 dapat menyentuh angka 150 juta orang.
        
                Jumlah angkatan kerja ini merupakan suatu jumlah yang luar biasa dan berpotensi menjadi kekuatan ekonomi nasional dari sisi penyediaan tenaga kerja yang akan dimanfaatkan oleh sektor fromal seperti sektor industri maupun sektor pemerintah, sekaligus berpotensi menjadi masalah ekonomi makronasional.

ž Permasalahan yang selalu muncul dalam membicarakan angkatan kerja indonesia

Upaya mengendalikan ledakan pengangguran intelektual indonesia jangka pendek :
Pertama; Calon pekerja yang berasal dari perguruan tinggi berlatarbelakang ekonomi syariah harus lebih memerhatikan kriteria pekerjaan yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan syariah, terutama ketika akan menjadi tenaga profesional di perbankan syariah maupun BMT yang jumlahnya sedang menanjak di Indonesia.
             Permasalahan yang selama ini terjadi di Indonesia adalah calon pekerja gagal memenuhi kriteria yang dibutuhkan lembaga enduser akibat kelalaian calon pekerja yang hanya mengejar spekulasi atau untung-untungan dalam proses seleksi kerja.
Kedua; Angkatan kerja yang baru lulus dari sekolah atau perguruan tinggi perlu menambah bekal keilmuan di luar dari mayor ilmu yang dipelajari dari institusi pendidikan yang mereka ambil selama duduk di bangku sekolah atau kuliah.
             Sarjana yang hanya mengandalkan kemurahan hati para pengguna jasa kerja, sulit terjadi saat ini, kecuali ada indikasi KKN antara calon pekerja dan enduser. Oleh karena itu, seorang sarjana ekonomi syariah perlu dilengkapi keterampilan bahasa asing (Arab dan Inggris) dan penguasaan informasi teknologi.

Ketiga; Penguatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) oleh Pemerintah, melalui pembiayaan dari dana APBN dengan fasilitasi Kementrian Koperasi dan UKM. Perbankan Syariah dapat dijadikan sebagai operator pembiayaannya.
             Sektor informal UMKM sebagai solusi akhir yang akan dimasuki pencari kerja yang gagal masuk dalam persaingan sektor industri formal dan sektor birokrasi. Para calon pencari kerja dari kalangan sarjana harus memiliki reorientasi bahwa sarjana pun bisa memiliki penghasilan dan status sosial yang cukup mapan, dengan berkarya sebagai wirausahawan muda.
ž 
Sebagai Ilustrasi :
       Jika setiap tahun lulusan sarjana S1 dan pascasarjana di Indonesia rata-rata berjumlah 50 ribu orang dan yang terserap di sektor indsutri formal dan birokrasi hanya 30% atau 15 ribu orang, maka potensi untuk mengembangkan diri di sektor kewirausahaan yang mandiri tanpa bergantung pada pihak lain sesungguhnya amatlah dominan, yaitu 70% atau 35 ribu orang. Oleh karena itu, reorientasi dari para sarjana, termasuk sarjana ekonomi untuk hanya berfokus untuk sekedar menjadi pekerja formal, harus diubah secara terencana mulai dari sekarang.

ž Kesimpulan
                    Hampir di semua negara-negara yang sedang berkembang, salah satu permasalahan yang menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi mereka adalah masih lemahnya mutu sumberdaya manusia (SDM) yang mereka miliki. Hal ini dikarenakan masih banyaknya faktor-faktor penghambat yang menghalangi upaya pengembangan SDM tersebut.
           Mutu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan yang buruk secara langsung akan memengaruhi mutu pengelolaan sumberdaya alam (industrialisasi) yang dimiliki. Oleh karenanya, jika ingin meningkatkan mutu SDM, pemerintah harus meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat secara berkelanjutan.




Sumber :
      Buku; Masalah dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Indonesia (Prof Dr Didin S Damanhuri dan Dr Muhammad Findi)
      Buku; Ekonomi Makro (Sadono Sukirno)



Job Description
1. Simho Simbolon
                Pengertian SDM
2. Septi Yunita Sari
                  Masalah SDM
3. Margugun S Simanjuntak
                 Hambatan orang tidak bekerja
4. Intan Lestari Putri
                 Proses Pengembangan menurut Schultz
5. Apriliani Tri Hapsari
                Sasaran yang diharapkan dari RKP
6. Baghis Dika Al Fairis
                Upaya meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan
7. Mina Alisa
                Upaya meningkatkan kualitas SDM melalui kesehatan
8. Endah Dwi Rahayu
                Pengangguran Intelektual
9. Desi Glori Natasya
                Permasalahan dalam Angkatan Kerja
10. Nanda Dhita Permatasari
                Upaya mengendalikan ledakan pengangguran intelektual

Senin, 18 April 2016

Indonesia di Era Pimpinan Jokowi dan Di Era Pimpinan SBY



A.    Kepemimpinan Pak Jokowi
Salam dua jari, yak begitulah gaya kampanye Pak jokowi pada saat masih berkampanye untuk menjadi Presiden RI. Pak jokowi menurut saya beliau disini menggunakan gaya kepemimpinan yamg sifatnya itu membumi bisa di buktikan dengan ciri khas beliau yang sering sekali mengadakan ‘blusukan’ ke daerah-daerah di Indonesia, walaupun dia berasal dari orang sederhana tapi dia bisa membuktikan kepada khalayak bahwa dia adalah sosok pemimpin yang tegas dan pemberani dan juga sigap dalam hal apapun yang kita bisa lihat kebijakan dari Jokowi-JK ialah yang menyediakan layanan publik menuai banyak sekali dukungan dari masyarakat yang terutama dalam bidang kesehatan Pendidikan, Infrastruktur, dan di dalam Bidang Ekonomi.
Banyak Prestasi yang diraih pada masa setahun kepemimpinan Jokowi-JK diantaranya ialah Pemerintah Jokowi-JK telah menjaga kedaulatan energi nasional . Blok Migas Mahakan di Kalimantan Timur yang selama ini dikuasai oleh Perusahaan Perancis. Kemudian Pada bidang Infrastruktur Pemerintahan Jokowi – JK telah memulai dan mengawasi ketat berbagai proyek termasuk di era pemerintahan sebelumnya . Pemerintahan Jokowi telah meresmikan Pembuatan jalan TOL trans Sumatera tahap I dari Lampung –Palembang – Indralaya pada April 2015 dan berbagai infrastruktur lain seperti waduk jati Gede, Sumedang, jalur LRT jurusan Cibubur – Cawang dan Bekasi Timur – Cawang dan Jalur MRT trayek Lebak Bulus – Kebayoran Baru – Senayan – Bunderan hotel Indonesia juga mulai di kebut oleh Jokowi. Tak hanya di Jawa dan Sumatera, di Papua pemerintahan Jokowi – JK bertekad unutk membangun jalan Trans Papua. Untuk mewujudkan rencana tersebut, pemerintah jokowi telah menganggarkan Rp 3,8 Triliun . Target Jokowi 2018 seluruh jalan Trans Papua sudah terbangun. Dalam bidang Ekonomi di era Jokowi – JK tidak terlalu suram juga. Ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang cenderung menurun pada 2015, neraca perdagangan Indonesia sejak Januari hingga Oktober 2015 BPS mencatat surplus USD 8,16 Miliar. Hal ini dikarenakan ekspor mencapai  USD 127,22 Miliar dan impor hanya USD 119,05 miliar. Di era Jokowi Pemerintah berhasil mencatat sejarah baru dalam penerimaan pajak . Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan mencatat penerimaan pajak per 25 Desember 2015 mencapai Rp. 1000 Trilun, dan ini merupakan angka terbesar penerimaan pajak di Indonesia.
Adapun Kebijakan Pemerintahan Jokowi – JK selama satu tahun jabatannya. Kebijakan yang saya akan bahas disini lebih mengenai kepada kebijakan Ekonominya yaitu Paket Kebijakan Ekonomi yaitu Di bidang perdagangan, pemerintah telah meluncurkan Indonesia National Single Window (INSW) yang diperbarui, sehingga siapa pun dapat memantau keluar-masuk barang ekspor-impor melalui satu sistem. Dengan demikian akurasi data dan informasi kepabeanan dapat dipertanggung-jawabkan dengan transparan atau dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan, kemudian Di bidang energi, pemerintah telah menurunkan harga solar sebesar Rp 200 pada Oktober 2015 ini. Selain itu, pemerintah juga mendorong nelayan untuk beralih dari penggunaan bahan bakar solar menjadi bahan bakar gas. Pemerintah juga memberi diskon tarif listrik bagi industri antara jam 23.00-08.00 WIB. Kemudian Di bidang perbankan, pemerintah memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat, terutama golongan kelas menengah-bawah untuk mendapatkan akses ke sistem perbankan melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah, yakni 12 persen. Tak cuma itu, melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk mendukung UKM yang berorientasi ekspor atau yang terlibat dalam produksi untuk produk ekspor, pemerintah juga memberikan fasilitas pinjaman atau kredit modal kerja dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga komersial. Fasilitas ini terutama diberikan kepada perusahaan padat karya dan rawan PHK. Selanjutnya Di bidang fiskal, pemerintah menyediakan fasilitas pengurangan pajak penghasilan (PPh) badan mulai dari 10 hingga 100 persen untuk jangka waktu 5-10 tahun (tax holiday). Persyaratan penerima tax holiday adalah wajib pajak baru yang berstatus badan hukum, membangun industri pionir dengan rencana investasi minimal Rp 1 triliun, rasio utang terhadap ekuitas (debt equity ratio) 1:4, serta mengendapkan dana di perbankan nasional minimal 10 persen dari total rencana investasi hingga realisasi proyek. 
Itulah beberapa prestasi-prestasi dan kebijakan-kebijakan pada masa pemerintahan Jokowi-JK terhadap Negara tercinta kita ini Indonesia. Ya menurut saya dalam 1 tahun jokowi-JK sudah banyak membuat perubahan yang positif di Indonesia baik dalam bidang infrastruktur, Ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sebagaianya. Apakah 1 tahun Jokowi lebih baik dari pada 10 tahun masa Kepemimpinan SBY? Mari kita simak Masa Kepemimpinan Pak Susilo Bambang Yudhoyono ini atau yang lebih sering dikenal dengan Bapak SBY
B.     Masa Kepemimpinan Pak Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono atau yang lebih sering disebut dengan Pak ‘SBY’ ini merupakan Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 201 ia menjabat dan mengabdi kepada Indonesia kurang lebihnya 10 Tahun. Ia menjabat bersama Wakil Presiden saat Ini yaitu Muhammad Jusuf Kalla terpilih dalam pemilu tahun 2004 ia berhasil melanjutkan pemerintahannya yang kedua pada Pemilu 2009 kali ini bersama Wakil Presidennya yaitu Boediono. Pak SBY disini menurut saya menggunakan gaya kepemimpinan demokrasi karena sesuai dengan asas demokrasi yang dianut oleh negara ini(Indonesia). Dari proses pengambilan kebijakan, SBY tidak melakukannya sendirinamun melalui persetujuan pihak-pihak yang berwenang dan terkait misalkan DPR, MPR, MA, dan lain-lain.
Banyak Prestasi-Prestasi yang diraih selama 10 tahun yang membuat Indonesia lebih maju dari sebelumnya walaupun pada bidang kesos pemerintahan SBY selama 10 tahun 41.4% dan jokowi selama satu tahun mendapatkan 61.9%. Tetapi masih banyak prestasi yang kita bisa lihat di bidang lainnya selama sepuluh tahun ini, mari kita simak. Dalam bidang Pendidikan pada masa periode pertama, DPR – RI telah mengesahkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Untuk menindaklanjutinya, SBY mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008. Kedua regulasi ini bisa dipandang sebagai momen bersejarah bagi perjalanan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam merubah wajah profesi guru di Indonesia. Guru tidak lagi dipandang sebagai jabatan yang asal jadi dan asal comot, tetapi kepadanya harus tersedia kualifikasi dan kompetensi yang memadai guna melaksanakan proses pembelajaran yang mendidik. Guru pun berbondong-bondong melanjutkan studi hingga jenjang  S1/D4, baik yang dibiayai pemerintah maupun secara sukarela.Kemudian masih dalam bidang pendidikan yang selanjutnya ialah Penerapan kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang lebih dikenal dengan KTSP, lalu Standarisasi Pendidikan Indonesia dan masih banyak lagi. Lalu di bidang Ekonomi Kondisi perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.Terbukti, perekonomian Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa. Kinerja perekonomian Indonesia akan terus bertambah baik, tapi harus disesuaikan dengan kondisi global yang sedang bergejolak. Ekonomi Indonesia akan terus berkembang, apalagi pasar finansial, walaupun sempat terpengaruh krisis, tetapi telah membuktikan mampu bertahan. Sementara itu, pemulihan ekonomi global berdampak positif terhadap perkembangan sektor eksternal perekonomian Indonesia.Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mendobrak dan menjadi katarsis terhadap kebuntuan tersebut. Korupsi dan kemiskinan tetap menjadi masalah di Indonesia. Namun setelah beberapa tahun berada dalam kepemimpinan nasional yang tidak menentu, SBY telah berhasil menciptakan kestabilan politik dan ekonomi di Indonesia.
Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan utang Negara.Perkembangan yang terjadi dalam lima tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada. Pertama, pertumbuhan makroekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Itulah beberapa prestasi-prestasi yang dilaukan oleh Pak SBY pada masa jabatannya 10 tahun jadi menurut saya yang lebih menonjol adalah dalam bidang ekonominya karena pak SBY bisa mengubah perekonomian di Indonesia ini menjadi lebih baik.
C.     Pendapat mengenai Kepemimpinan SBY dan Jokowi
Menurut saya kedua pemimpin tersebut telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Walaupun Pak Jokowi dalam 1 tahun bisa mengubah Indonesia secara signifikan dibandingkan Pak SBY yang 10 tahun. Tetapi walaupun begitu menurut saya ya tidak masalah untuk indonesia menjadi lebih baik. Namun menurut saya Kepemimpinan SBY lebih menjanjikan dari pada kepemimpinan jokowi yang bisa dibuktikan pada saat Januari 2005 masyarakat memiliki harapan baru terhadap pemerintahan SBY karena pemerintahan sebelumnya tidak memuaskan. Sehingga kepuasan masyarakat pada 100 hari pertama SBY pada tahun 2005 cukup tinggi . Sebangak 66 persen masyrakat sangat puas pada saat itu. Tetapi keduanya sudah membuktikan kepada Indonesia, dan semoga Bangsa Indonesia lebih maju kedepannya di Pimpinan Pak Jokowi.


Sumber: Koran Kompas, Tribun.

Selasa, 19 Januari 2016

TUGAS PENGANTAR BISNIS

1.       Faktor-Faktor yang ikut menyebabkan keberhasilan bisnis kecil, yaitu:
-          Kerja keras, dorongan, dan dedikasi
-          Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan,
-          Kompetensi Manajerial, dan
-          Keberuntungan
Jelaskan faktor-faktor keberhasilan diatas secara singkat dan jelas serta bayangkan jika yang berhasil itu adalah usahamu sendiri!!!
2.       Jelaskan tentang motivasi karyawan yang berkaitan dengan :
-          Teori X dan Y
-          Teori Maslow
3.       Apabila anda memiliki uang Rp 100 jura, berapakag nilainya dalam 3 tahun bila suku bunga yang berlaku 10% tetap selama 3 tahun dan imbal hasil tiap tahunnya kembali ?
Berapa nilai uang anda di tahun 1, ke 2 , ke 3
4.       Jelaskan yang kau ketahui tentang hal-hal sebagai berikut:
-          Wirausahwan
-          Bisnis
-          Strategi
-          Manajemen
-          Motivasi
-          Modal
-          Sumber Daya Manusia
-          Bauran Promosi 
Jawab
1. – Kerja keras, dorongan dan dedikasi : pemilik bisnis kecil harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan dan rela menghabiskan waktu dan usaha sebanyak mungkin untuk dapat mewujudkannya, dengan adanya kerja keras , dorongan, serta dedikasi yang tinggi pasti akan menyebabkan keberhasilan dalam bisnis kecil tersebut.
- Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan : Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik bisnis kecil melihat kemungkinan penerimaan produk mereka di pasar, jika dilihat dari contoh usaha memperluas restoran lokal yang mengkhususkan diri dalam kentang bakar, muffins, dam gelato umumnya tidak terlalu berhasil, namun jaringan pizza, humberger terus berkembang
- Kompetensi manajerial : Para pemilik bisnis kecil yang berhasil mungkin mendaptkan kompetensi melalui pelatihan atau pengalaman, atau dengan belajar dari keahlian orang lain. Hanya sedikit wirausahawan berhasil yang dapat sukses sendiri atau langsung berhasil setelah lulus sekolah. Sebagian besar bekerja dulu di perusahaan besar atau bersekutu dengan teman-teman lain agar dapat memiliki lebih banyak keahlian dalam suatu bisnis baru
- Keberuntungann : Setiap usaha yang kita lakukan dalam menuai keberhasilan tidak mungkin terwujud kalau tidak dibarengi dengan ikhtiar dan doa kepada Sang Pencipta. Faktor keberuntungan dalam usaha adalah karunia dari Tuhan, oleh karenanya kita harus terus berdoa dalam setiap usaha apapun. Selain itu kita juga harus sering berbagi dan bersedekah kepada sesama, karena dengan bersedekah, usaha kita akan semakin lancar dan menghasilkan laba yang berlimpah.
  
2.    Teori X  
     Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

Teori Y

Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.

b. Teori maslow
a. Teori Motivasi Maslow

Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan manusia sebagai berikut: 
1. Kebutuhan Fisiologis 
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman 
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja. 
3. Kebutuhan Sosial 
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya. 
4. Kebutuhan Penghargaan 
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang. 
5. Kebutuhan Aktualisasi diri 
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya. 

Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi. Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya yang lebih kecil. 
3. Dengan memakai rumus Fn = P (i + 1) n
Diketahui :
P = Rp 100.000.000
I = 10 % = 0.1
n = 1, 2, 3
Ditanya : Fn ?
Jawab :
Tahun 1 : Fn = P (i + 1) n
                       = 100.000.000 (0.1 +1)1
                                  = 100.000.000 (1.1) = 110.000.000
Maka Pada tahun 1 akan mendapatkan uang sebesar 110.000.000
Tahun 2 : Fn = P (i + 1) n
                              = 100.000.000 (0.1 + 1)2
                    = 100.000.000 (1.1)2
                     = 121.000.000
Maka Pada Tahun ke 2 akan mendapatkan uang sebesar 121.000.000
Tahun 3: Fn = P (i + 1) n
                      = 100.000.000 (0.1+1)3
                      = 100.000.000(1.1)3
                      = 133.100.000
Maka pada Tahun ke 3 akan mendapatkan uang sebesar 133.100.000
Kesimpulan:
  1. Apabila kita tetap memegang uang sebesar 100 rupiah, maka bila dalam 3 tahun nilai suku bunga tetap sebesar 10% dan keuntungan setiap tahunnya kembali diinvestasikan (compunded) maka uang tersebut akan bernilai Rp 133,1 atau naik sebesar 33,1%.
  2. Apabila imbal hasil suku bunga 10% tidak diinvestasikan kembali, maka keuntungan setelah 3 tahun dengan suku bunga tetap 10% adalah sebesar 30%.
  • 4. a. Wirausahawan = dalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya
    b. Bisnis = suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis      lainnya, untuk mendapatkan laba
    c. Strategi = pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktutertentu.
    d. Manajemen =  sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.
    e. Motivasi =  suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu
    f. Modal = sesutu yang sangat dibutuhkan di dalam sebuah perusaan , salah satu yang utama di dalam perusahaan adalah ini
    g. Sumber daya manusia = alah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan
    h. Bauran Promosi = gabungan dari beberapa promosi dari satu produk sama agar promosinya dapat maksimal dan hasilnya memuaskan.
     


  •